Selamat malam, Gelisah!

Hai gelisah!
Sedang apa kamu disampingku?
Tahukah kamu apa yang terjadi sejak kau berada didekatku?
Lihat mereka!
Mata mereka menatap ekspresiku.
Entah apa yang mereka nilai.
Bibir mereka yang membicarakan keputusanku.
Keputusan yang mereka anggap, salah. Tapi tidak buatku.
Hai gelisah!
Kamu tau apa?
Ada seseorang yang berkata kepadaku "hai, kamu seharusnya seperti ini"
Ada juga yang bilanh "seharusnya kamu tidak seperti itu, tapi disini"
Dan baaaanyak sekali yang berkata "kamu salah memilih, dan salah memutuskan"
Hahaha, kamu tau gelisah...ingin sekali aku menanggapi mereka dengan serius dan berkata
"Hai teman-temanku.. Maaf jika keputusanku dirasa salah..maaf juga banyak yang ternyata kecewa. Tapi izinkan aku menjelaskan, bahwa aku sudah yakin segala yang kuputuskan sudah sesuai dengan hatiku. Tolong berhenti membicarakan hal yang sudah lama ingin berhenti kubicarakan. Tolong hargai segala apa yang saat ini terjadi. Aku tidak mau ada lagi orang yang sakit hati karenaku.. Saudaraku, satu hal yang perlu kalian pahami, ini aku. Segala keputusan yang aku pilih, apapun hasilnya aku rasa sudah paling tepat untuk diriku sendiri dan beberapa orang disekitarku. Maaf sekali lagi jika kalian merasa kecewa.. Karena aku bukan seseorang yang luar biasa yang bisa membahagiakan semuanya. Terimakasih"
Namun, apadaya... Pada akhirnya aku hanya tersenyum dan menanggapi mereka dengan candaan ringan.
Ya! Kau mungkin benar gelisah. Aku terlalu takut. Bahkan untuk memenangkan hatiku sendiri :)

Hai gelisah..
Masih betah kah kau berada didekatku?
Aku tidak tahu apa alasanmu berada didekatku,
Tapi tolongm jangan lebih dekat dari ini.
Aku takut.
Aku takut ketika kau lebih dekat dari ini, orang lain akan berspekulasi lebih tentang aku.
Kuizinkan kamu berada didekatku saat ini, tapi tolong segerakan keinginanmu untuk pergi, agar tidak ada lagi orang yang melihatku dari satu sisi lagi.

Kepada gelisah, tolong... Camkan ini!
Begitu banyak pundak yang bersedia disandari amanah. Tapi amanah itu tidak akan pernah memilih pundak yang salah. Sama seperti cinta.,. Tak akan memilih hati yang salah :)


Love,
D

No comments:

Post a Comment